Analisis Perbandingan Struktur Flat Slab Drop Panel dan Pelat dengan Balok Gedung 5 Lantai Menggunakan Aplikasi ETABS

Authors

  • Abd Karim Hadi Program Studi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Author
  • Toni Utina Program Studi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Author
  • Zaifuddin Program Studi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Author
  • Ilham Manipi Program Studi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Author
  • Lukman Program Studi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/pknxd508

Keywords:

Pelat, drop panel, balok, pembesian

Abstract

Pembangunan struktur gedung bertingkat menggunakan sistem pelat dengan drop panel berdampak pada peningkatan kebutuhan material konstruksi. Salah satu material konstruksi yang paling banyak dibutuhkan adalah tulangan. Penggunaan material tulangan pada bangunan tinggi salah satunya ada di elemen struktur pelat lantai. Ada dua teknik dalam sistem konstruksi pelat yaitu pelat dengan drop panel dan pelat dengan balok. Pelat dengan drop panel memiliki kelebihan dalam mengurangi ketinggian struktur, adapun kekurangannya adalah flat slab membutuhkan pelat yang lebih tebal dari pelat dengan balok, untuk mengatasi lendutan dan punching shear. Dalam penelitian ini, suatu struktur beton bertulang Gedung 5 lantai akan diketahui sistem struktur terhadap pengaruh beban gempa dan volume penggunaan material tulangannya dengan 2 pembanding, yaitu pelat dengan drop panel dan pelat dengan balok. Dalam perhitungan digunakan peraturan SNI 2847-2019, SNI 1726-2019 dan SNI 1727-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh base shear, displacement dan periode yang ditimbulkan akibat gaya gempa pada sistem struktur pelat dengan balok lebih kecil dari sistem struktur pelat dengan drop panel dan perbandingan volume pembesian pada flat slab drop panel sebesar 1461522.11 kg sedangkan tipe pelat dengan balok sebesar 102431.845 kg dapat dikatakan bahwa pekerjaan pembesian pelat dengaan balok lebih ekonomis daripada sistem pelat dengan drop panel.

References

Badan Standarisasi Nasional. (2019). SNI 1726:2019. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum.

Badan Standarisasi Nasional. (2020). SNI 1727:2020. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Badan Standarisasi Nasional. (2019). SNI 2847:2019. Persyaratan Beton struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Harsoyo, Y. A., & Wibowo, I. S. (2021). Desain Ulang Struktur Drop Panel Jogja Apartemen Digantikan dengan Struktur Balok Menggunakan SNI 2847:2013 Dan Sni 1726:2012. Konstruksia, 12(1), 13. https://doi.org/10.24853/jk.12.1.13-26

Harsoyo, Y. A., & Nurfiansyah, E. (2020). Analisa Perbandingan Efisiensi Sistem Struktur Pelat-Balok dengan Sistem Struktur Flat Slab-Drop Panel pada Proyek Jogja Apartment. Semesta Teknika, 23(1), 14–26. https://doi.org/10.18196/st.231252

Handaya, H., & Sutandi, A. (2019). Perbandingan Slab dengan Drop Panel dan Slab Dengan Balok Ditinjau dari Volume Beton dan Biaya. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(1), 47. https://doi.org/10.24912/jmts.v2i1.3034

Nawy, E.G. (1990). Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Setiawan, A. (2016) “Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013” Jakarta : Penerbit Erlangga.

Syarif, H. A., & Djauhari, Z. (2019). Respons Struktur Sistem Flat Slab-Drop Panel pada Gedung Bertingkat Tidak Beraturan Terhadap Beban Gempa dengan Analisis Respons Spektum. Jurnal Aplikasi Teknologi (APTEK), 11(2), 97–104. https://journal.upp.ac.id/index.php/aptek/article/view/65

Downloads

Published

2023-06-30

Most read articles by the same author(s)