Analisis Kekuatan Tarik Campuran Asphalt Concrete – Binder Course Terhadap Abu Sekam Kayu
DOI:
https://doi.org/10.33096/e2f3wh59Keywords:
Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC), kuat tarik tidak langsung, abu sekam kayuAbstract
Kondisi jalan yang baik akan memudahkan mobilitas penduduk dalam mengadakan hubungan perekonomian dan kegiatan sosial lainnya. Pada penelitian ini menggunakan limbah abu serbuk kayu yang terdapat di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan,
mempunyai potensi utuk dimanfaatkan sebagai campuran beton aspal. Pemanfaatan abu sekam kayu kedalam campuran aspal guna meningkatkan gaya tarik pada lapisan AC-BC akibat tegangan dan regangan yang terjadi. Penelitian ini untuk mengetahui kadar aspal
optimum untuk pencampuran abu sekam kayu serta untuk mengetahui pengaruh pencampuran abu sekam kayu terhadap kuat tarik tidak langsung pada campuran AC-BC. Kadar aspal rencana yang digunakan yaitu 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5%. Pengujian awal
dengan alat Marshall Test untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO). Pengujian selanjutnya dengan menggunakan alat Indirect Tensile Strenght. KAO yang digunakan 5,7% dan kadar abu sekam kayu yang digunakan yaitu 0,0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% dan
1,0%. Dari hasil pengujian kuat tarik tidak langsung campuran dengan menggunakan abu sekam kayu mampu mehan beban sebesar. Berdasarkan hasil tersebut nilai kuat tarik dengan menggunakan bahan tambah abu sekam kayu lebih kuat menahan beban dari
campuran yang tidak menggunakan abu sekam kayu.
References
AASHTO, 1982. Standart Spesification For Transportation Materials and Method of Sampling and testing, Part I: Specification. Wosington, D.C.
Ahmad, Malik. 2010. Kajian Karakteristik Indirect Tensile Strength Asphalt Concrete Recycle Dengan Campuran Aspal Penetrasi 60/70 dan Residu Oli pada Campuran Hangat.
ASTM D2726-04. Standard Test Method for Bulk Specific Gravity and Density of Non-Absorptive Compacted Bituminous Mixtures Bina Marga, 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston).
Bina Marga, 1987. Lapisan Aspal Beton Bina Marga, 2010. Campuran Beraspal Panas Bowoputro, Hendi. 2016. Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Jati Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Porus.
Chrismunandar, 2013. Uji Kandungan Abu Hasil Pembakaran Bahan Organik. Http://Mycaffelatteblog.Wordpress.Com
/2013/06/02/44/ diunduh Tanggal 16 Januari 2018.
Gargulak, J.D, Bushar, L.L. & Sengupta, A.K. 2001. Ammoxidized lignosulfonate cement dispersant, US-Patent: US 6,238,475 B1.
Irwan, Putri Auliah & Dea Resky Nawir.2017. Pengaruh Model Perlakuan Serat Ijuk dengan Perendaman Air Laut terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal. Skripsi Sarjana. Fakultas teknik Universitas Muslim Indonesia
Ismadarni, dkk. Mei 2013. Karakteritik Beton Aspal Lapis Pengikat (Ac-Bc) yang Menggunakan Bahan Pengisi Pengisi (Filler) Abu Sekam Padi. Skripsi Sarjana. Fakultas Teknik Muhammadiyah Palu.
Krebs, R.D. & Walker, R.D., 1971, ”Highway Materials” McGrawHill Book Company, New york.
Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya 2008. Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Bahan Perkerasan Jalan Raya. Jurusan Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Makassar