Sensitivitas Nilai Modulus Elastisitas Campuran AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) Akibat Perubahan Temperatur Pengujian
DOI:
https://doi.org/10.33096/ynnzsv30Keywords:
Aspal beton, Modulus elastisitas, Stabilitas MarshallAbstract
Modulus elastisitas merupakan parameter penting pada desain perkerasan jalan secara mekanistik empiris. Penurunan nilai modulus elatisitas akibat penuaan aspal dapat menurunkan kinerja struktural dan meningkatkan potensi keretakan pada perkerasan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) dan mengevaluasi pengaruh fluktuasi temperatur terhadap nilai Modulus Elastisitas (E). Pendekatan eksperimental digunakan untuk menguji pengaruh aspal produksi pertamina sebagai bahan pengikat pada campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC). Benda uji terdiri dari agregat kasar dan halus dengan pengujian dilakukan pada beberapa variasi suhu. Efektivitas kombinasi dinilai melalui uji marshall dan uji kekuatan tarik tidak langsung. Hasilnya menunjukkan bahwa campuran AC-BC memenuhi semua parameter marshall yang dipersyaratkan oleh Bina Marga, meliputi kepadatan, stabilitas, VIM, VMA, VFA, flow, dan MQ. Berdasarkan ketujuh parameter tersebut, kadar aspal optimal diperoleh 5,65% dari total berat campuran. Nilai modulus elastisitas (E) campuran aspal AC-BC pada suhu 20℃, 30℃, 40℃, 50℃, dan 60℃ masing-masing adalah 20362 MPa, 14440 MPa, 9503 MPa, 6910 MPa, dan 4782 MPa. Penurunan nilai E yang paling signifikan terjadi pada rentang temperatur antara 20℃ hingga 30℃ atau terjadi penurunan persentase nilai E sebesar 46,91.
References
Alifuddin, A., Nunung, & Dewi, N. (2019). Analisis Kekuatan Tarik Campuran Asphalt Concrete – Binder Course Terhadap Abu Sekam Kayu. Jurnal Teknik Sipil MACCA, 4(3), 270–276. https://doi.org/10.33096/jtsm.v4i3.384
Anis, M. (2016). Analisis Perbandingan Metode Empiris dan Metode Mekanistik Dalam Perancangan Landasan Bandar Udara : Studi Kasus Bandar Udara Kertajati – Majalengka. Warta Penelitian Perhubungan, 28(6), 413. https://doi.org/10.25104/warlit.v28i6.306
Asmidar, Putri, R. S. A., Massara, A., Syarkawi, M. T., & Alifuddin, A. (2022). Pengaruh Temperatur Pemadatan terhadap Parameter Marshall Test dan Tegangan Tarik pada Campuran Split Mastic Asphalt. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil, 4(1), 78–89. https://jurnal.ft.umi.ac.id/index.php/JILMATEKS/article/view/510
Badaron, S. F., Gecong, A., Anies, M. K., Achmad, W. M., & Setiani, E. P. (2019). Studi Perbandingan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan menggunakan Limbah Marmer dan Abu Sekam Padi sebagai Filler. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(2), 145. https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v4i2.593
Bina Marga, K. P. (2018). Spesifikasi Umum Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Revisi 1. Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018, September, 1–199.
Farida, I., & Hakim, N. (2021). Ketebalan Perkerasan Lentur Dengan Metode AASHTO 1993 Dan Manual Perkerasan Jalan 2017. Jurnal Teknik Sipil Cendekia (Jtsc), 2(1), 59–68. https://doi.org/10.51988/vol1no1bulanjulitahun2020.v2i1.30
Mardiansah, M., Haris, V. T., & Lubis, F. (2018). Analisis Kehilangan Kadar Aspal pada Aspal Buton untuk Campuran Laston Lapis Antara (AC-BC). Jurnal Teknik, 12(2), 97–104. https://doi.org/10.31849/teknik.v12i2.1889
Panjaitan, K. D., & Ing, T. L. (2019). Penggunaan Genteng Keramik sebagai Pengganti Agregat Kasar dan Abu Terbang sebagai Pengisi pada Laston AC-BC. Jurnal Teknik Sipil, 13(2), 95–113. https://doi.org/10.28932/jts.v13i2.1439
Widodo, S., & Setyaningsih, I. (2011). Penggunaan Alat Marshall Untuk Menguji Modulus Elastisitas Beton Aspal. 13–18.
Wood, A., Wiyono, W., Setiawan, A., & Nur, D. (n.d.). Rekayasa dan Manajemen Transportasi Journal of Transportation Management and Engineering Pengaruh Suhu Terhadap Modulus Eelastis dan Angka Poisson Beton Aspal Lapis AUS (AC-WC) dengan Kapur Sebagai Filler.