Pengaruh Rendaman Air Laut Terhadap Karakteristik Kuat Tekan dan Stabilitas Campuran Beton Aspal di Wilayah Pesisir Papua
DOI:
https://doi.org/10.33096/neqswc66Keywords:
Beton aspal, Durabilitas, Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Rendaman air laut, Uji MarshallAbstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rendaman air laut terhadap karakteristik beton aspal dengan menggunakan parameter utama Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Latar belakang penelitian ini adalah kondisi jalan di wilayah pesisir yang sering terendam air laut dan menyebabkan penurunan daya tahan lapisan perkerasan. Metode yang digunakan adalah pengujian Marshall dengan variasi lama rendaman (0, 6, 12, 24, dan 48 jam) pada media air laut dan air tawar. Parameter yang diuji meliputi Stabilitas, Flow, Density, Marshall Quotient (MQ), dan IKS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin lama durasi perendaman, nilai stabilitas, flow, dan MQ cenderung menurun, dengan penurunan lebih besar pada rendaman air laut. Penurunan ini disebabkan oleh kandungan garam (NaCl) yang mengurangi adhesi antara aspal dan agregat. Meskipun terjadi penurunan, nilai IKS hingga 48 jam masih memenuhi batas minimum spesifikasi Bina Marga 2018 sebesar 90%. Hasil ini menunjukkan bahwa air laut memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan durabilitas beton aspal, sehingga diperlukan modifikasi campuran atau penggunaan material alternatif agar lebih tahan terhadap lingkungan laut.
References
AASHTO. (1998). Standard specifications for transportation materials and methods of sampling and testing. Washington, D.C.: American Association of State Highway and Transportation Officials.
Asphalt Institute. (1983). Mix design methods for asphalt and other hot-mix types (Manual Series No. 22, 2nd ed.). Kentucky: Asphalt Institute.
Feng, B., Wang, W., Tan, H., Xue, M., & Höeg, K. (2022). The durability of asphalt mixture with the action of salt erosion. Construction & Building Materials, 316, 125749. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2022.125749
Hutriadi, T. (2019). Analisis pengaruh rendaman air laut dan air tawar pada campuran aspal (AC-WC) dengan uji Marshall test. [Laporan penelitian]. Universitas Negeri Gorontalo.
Jiang, Q., et al. (2022). Comprehensive assessment of the durability deterioration of asphalt pavement in salt environment: A literature review. Construction & Building Materials. https://doi.org/10.1016/j.cscm.2022.e01706
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Spesifikasi umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan (Revisi 2). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2016). Modul pengujian aspal, agregat, dan campuran beraspal panas. Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.
Long, Z., et al. (2022). Influence of sea salt on the interfacial adhesion of bitumen–aggregate systems by molecular dynamics simulation. Construction & Building Materials, 321, 126350. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2022.127471
Mączka, E. (2023). Asphalt mixtures degradation induced by water, frost, and road salt. Construction & Building Materials, 323, 126532. https://doi.org/10.1080/14680629.2023.2181001
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2007). Pedoman pelaksanaan lapis campuran beraspal panas (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2007). Jakarta: Kementerian PUPR.
Modul Praktikum Teknik Perkerasan Jalan. (2024). Modul praktikum teknik perkerasan jalan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Rahim, A., Wihardi, M., & Bakri Muhiddin, A. (2012). Pengaruh air laut terhadap karakteristik perkerasan aspal porus yang menggunakan Asbuton sebagai bahan pengikat. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar.
SNI 1969:2008. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
SNI 1970:2016. (2016). Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
SNI 2417:2008. (2008). Cara uji keausan agregat dengan mesin Los Angeles. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
SNI 2489:2018. (2018). Metode uji stabilitas dan pelelehan campuran beraspal panas dengan menggunakan alat Marshall. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
SK SNI S-04-1989-F. (1989). Spesifikasi bahan bangunan bagian A. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.Wang, W., et al. (2025). Mechanical performance of asphalt materials under salt erosion: A multi-scale review. Polymers, 17(8), 1078. https://doi.org/10.3390/polym17081078
Yildirim, Y. (2007). Polymer modified asphalt binders. Construction & Building Materials, 21(1), 66–72.
Zhou, Z., Li, H., Liu, X., & He, W. (2020). Investigation of sea salt erosion effect on the asphalt–aggregate interfacial system. International Journal of Pavement Research and Technology, 13(1), 145–153.George, S. M., Kaseke, O., & Manoppo, M. R. E. (2015). Pengaruh terendamnya perkerasan aspal oleh air laut yang ditinjau terhadap karakteristik Marshall. [Laporan penelitian]. Universitas Sam Ratulangi.

