Pengaruh Rendaman Air Laut Terhadap Karakteristik Kuat Tekan dan Stabilitas Campuran Beton Aspal di Wilayah Pesisir Papua

Authors

  • Dinda Sekar Selni Prawardani Universitas Cenderawasih Author
  • Harsan Ingot Hasudungan Universitas Cenderawasih Author
  • David Edgar Tambunan Universitas Cenderawasih Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/neqswc66

Keywords:

Beton aspal, Durabilitas, Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Rendaman air laut, Uji Marshall

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rendaman air laut terhadap karakteristik beton aspal dengan menggunakan parameter utama Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Latar belakang penelitian ini adalah kondisi jalan di wilayah pesisir yang sering terendam air laut dan menyebabkan penurunan daya tahan lapisan perkerasan. Metode yang digunakan adalah pengujian Marshall dengan variasi lama rendaman (0, 6, 12, 24, dan 48 jam) pada media air laut dan air tawar. Parameter yang diuji meliputi Stabilitas, Flow, Density, Marshall Quotient (MQ), dan IKS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin lama durasi perendaman, nilai stabilitas, flow, dan MQ cenderung menurun, dengan penurunan lebih besar pada rendaman air laut. Penurunan ini disebabkan oleh kandungan garam (NaCl) yang mengurangi adhesi antara aspal dan agregat. Meskipun terjadi penurunan, nilai IKS hingga 48 jam masih memenuhi batas minimum spesifikasi Bina Marga 2018 sebesar 90%. Hasil ini menunjukkan bahwa air laut memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan durabilitas beton aspal, sehingga diperlukan modifikasi campuran atau penggunaan material alternatif agar lebih tahan terhadap lingkungan laut.

References

AASHTO. (1998). Standard specifications for transportation materials and methods of sampling and testing. Washington, D.C.: American Association of State Highway and Transportation Officials.

Asphalt Institute. (1983). Mix design methods for asphalt and other hot-mix types (Manual Series No. 22, 2nd ed.). Kentucky: Asphalt Institute.

George, S. M., Kaseke, O., & Manoppo, M. R. E. (2015). Pengaruh terendamnya perkerasan aspal oleh air laut yang ditinjau terhadap karakteristik Marshall. [Laporan penelitian]. Universitas Sam Ratulangi.

Hutriadi, T. (2019). Analisis pengaruh rendaman air laut dan air tawar pada campuran aspal (AC-WC) dengan uji Marshall test. [Laporan penelitian]. Universitas Negeri Gorontalo.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Spesifikasi umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan (Revisi 2). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (n.d.). Modul pengujian aspal, agregat, dan campuran beraspal panas. Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2007). Pedoman pelaksanaan lapis campuran beraspal panas (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2007). Jakarta: Kementerian PUPR.

Modul Praktikum Teknik Perkerasan Jalan. (2024). Modul praktikum teknik perkerasan jalan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rahim, A., Wihardi, M., & Bakri Muhiddin, A. (2012). Pengaruh air laut terhadap karakteristik perkerasan aspal porus yang menggunakan Asbuton sebagai bahan pengikat. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

SNI 1969:2008. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

SNI 1970:2016. (2016). Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

SNI 2417:2008. (2008). Cara uji keausan agregat dengan mesin Los Angeles. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

SNI 2489:2018. (2018). Metode uji stabilitas dan pelelehan campuran beraspal panas dengan menggunakan alat Marshall. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

SK SNI S-04-1989-F. (1989). Spesifikasi bahan bangunan bagian A. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Published

2025-10-31

Similar Articles

1-10 of 97

You may also start an advanced similarity search for this article.