Pemanfaatan Limbah Pertanian Abu Bonggol Jagung Untuk Meningkatkan Kinerja Beton Self-Compecting Concrete (SCC) Terhadap Kuat Tekan Dan Flowability Di Distrik Muara Tami Kota Jayapura

Authors

  • Harsan Ingot Hasudungan Harsan Universitas Cenderawasih Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/g1p8cf35

Keywords:

Beton Self-compecting concerete (SCC), Abu Bonggol Jagung, Slump Flow, Flowability, Kuat Tekan

Abstract

Pemanfaatan limbah pertanian abu bonggol jagung sebagai bahan tambahan (admixture) atau pengganti sebagian semen dalam campuran beton self-compecting concrete (SCC). Bonggol jagung yang dibakar menghasilkan abu dengan kandungan silika yang berpotensi sebagai bahan pozzolan. Limbah ini banyak dihasilkan oleh petani di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, namun selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh abu bonggol jagung terhadap dua aspek utama beton SCC, yaitu kuat tekan dan flowability. Metodologi yang digunakan meliputi pembuatan campuran beton dengan variasi kadar abu bonggol jagung 0%, 5%, 10%, 15%, 20% sebagai substitusi sebagian semen, diikuti dengan uji laboratorium terhadap sifat mekanik dan workabilitas beton. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa campuran beton SCC dengan penambahan abu batang jagung (ABJ) hingga 15% masih tergolong dalam kategori beton SCC normal berdasarkan uji slump flow, sedangkan campuran ABJ 20% menunjukkan sifat agak kaku dan kurang ideal untuk digunakan sebagai beton SCC. Uji flowability T500 menunjukkan bahwa semua campuran, dari ABJ 0% hingga ABJ 20%, memiliki waktu sebar yang masih dalam rentang normal, yaitu antara 2,5 hingga 4,9 detik, sehingga memenuhi kriteria flowability beton SCC. Dari segi kuat tekan, campuran ABJ 5% memberikan hasil terbaik, yaitu sebesar 36,6 MPa pada umur 7 hari dan 48,9 MPa pada umur 28 hari, menjadikannya campuran yang paling direkomendasikan untuk digunakan pada struktur beton SCC. Sebaliknya, campuran ABJ 20% menunjukkan penurunan kuat tekan yang signifikan, sehingga kurang sesuai untuk aplikasi struktural.

References

Abood Habeeb, G. and bin Mahmud, H. (2010) “Study on Properties of Rice Husk Ash and Its Use as Cement Replacement Material,” Materials Research, 13(2), pp. 185–190.

Bakri (2009) “Komponen Kimia Dan Fisik Abu Sekam Padi Sebagai SCM Untuk Pembuatan Komposit Semen,”Perennial, 5(1), p.9. doi: 10.24259/perennial.v5i1.184.

Dewan Standar Nasional, SNI 03-0691-1996, “Bata beton (paving block)”,1996.

Djamaluddin, A.R. et al. (2020) “Evaluation of sustainable concrete paving blocks incorporating processed waste tea ash,” Case Studies in Construction Materials, (Desember), pp. 7 – 11.

European Federation of National Associations Respresenting for Concrete (EFNARC), The European Guildelines for Self-CoMPacting Concrete “Specification, Production, and Use”, 2002.

European Federation of National Associations Respresenting for Concrete (EFNARC), The European Guildelines for Self-CoMPacting Concrete “Specification, Production, and Use”, 2002.

Guan, Y. et al. (2018) “Flexural properties of ECC-concrete composite beam,” Advances in Civil Engineering, 2018(March). doi: 10.1155/2018/3138759.

Published

2025-10-31

Similar Articles

21-30 of 80

You may also start an advanced similarity search for this article.