Analisa Perbandingan Biaya Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur pada Proyek Jalan Middle Ring Road Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.33096/3et4xd28Keywords:
Perbandingan biaya, perkerasan kaku, perkerasan lenturAbstract
Perkerasan jalan adalah bagian dari jalur lalu lintas, yang bila kita perhatikan secara struktural pada penampang melintang jalan, merupakan penampang struktur dalam kedudukan yang paling sentral dalam suatu badan jalan. Pada umumnya dikenal dua jenis perkerasan jalan raya yang sering digunakan, pertama perkerasan kaku (rigid pavement) yaitu perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya, dan yang kedua perkerasan lentur (flexible pavement) yaitu Perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui biaya perkeras kaku dan perkerasan lentur sehingga dapat diketahui perbandingan biaya antara perkerasan kaku dengan perkerasan lentur. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah, jumlah anggaran biaya yang diperlukan pada Proyek jalan Middle Ring Road makassar menggunakan perkerasan Kaku adalah Rp. 20.350.788.104,00 dan perkerasan lentur adalah Rp. 23.508.776.775,00. Dari segi biaya, pembangunan pada perkerasan proyek jalan Middle Ring Road dengan menggunakan perkerasan kaku sudah efisien, karena jika dibangun dengan perkerasan lentur dapat menambah biaya sebesar Rp 3.157.988.671 atau lebih besar 13,43% dari total biaya pada perkerasan kaku.
References
Analisa Harga Satuan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
Clarkson H.Oglesby,1999, perngertian jalan
http://eprints.ums.ac.id/44580/4/HALAMAN%20DEPAN.pdf
Pedoman Konstruksi Bangunan Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Pedoman Konstruksi Bangunan Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Lentur, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Silvia sukirman, Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur
Spesifikasi Umum 2010 Perkerasan Kaku dan Lentur, Departemen Pekerjaan Umum
Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan bahwa jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional Ditjen Bina Marga., 1995, Panduan
Wignall dkk (1999), Pengertian jalan sebagai sistem transportrasi