Analisis Sifat Mekanis dan Fisis Bambu Menggunakan Metode Destruktif
DOI:
https://doi.org/10.33096/734q4945Keywords:
Bambu, kadar air, modulus elastisitas, modulus patahAbstract
Peluang bambu sebagai bahan material yang bisa menjadi alternatif pengganti kayu karena mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada umur 3-5 tahun. Dengan sifat ini bambu dapat berperan dalam menjaga kestabilan lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis pada bambu. Pengujian dilakukan pada Bambu Petung (Dendrocalamus asper), Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea), dan Bambu Apus (Giganthochloa apus), masing-masing sebanyak 12 batang yang dipilih acak di toko bambu. Pengujian lentur bambu (destruktif) dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) untuk memperoleh nilai modulus elastisitas (MOE) dan modulus patah (MOR) bambu. Hasil yang diperoleh, modulus elastisitas (MOE) rata-rata dan kuat lentur patah (MOR) rata-rata seluruh bambu berturut-turut 17009 MPa dan 77 MPa. Hubungan modulus elastisitas statis (MOE) dan kuat lentur patah (MOR) menunjukkan korelasi yang baik, yaitu sebesar 0,6228. Sehingga nilai MOE dapat digunakan untuk memprediksi nilai MOR suatu bambu. Hasil kadar air diperoleh yaitu rata-rata 13,68%. Sedangkan berat jenis bambu rata-rata 656,03 kg/m3. Pada bambu jenis petung, kadar air lebih banyak dibanding bambu jenis apus dan wulung.
References
Awaludin, A. (2018). Pengaruh Variasi Penentuan Kerapatan Bambu Petung. Jurnal Teknik Sipil, 15(1), 50–55.
Bahtiar, E. T. (2015). Keandalan Bambu Untuk Material Konstruksi Hijau. (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University)).
Feliana, F. (2014). Studi Empiris Nilai Modulus Elastisitas Kayu Menggunakan Metode Stress Wave Velocity. (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Firmanti, A., Bachtiar, E. T., Surjokusumo, S., Komatsu, K., & K. (2005). Mechanical Stress Grading of Tropical Timbers Without Regard to Species. The Japan Wood Research Society.
Irawati, I. S., & Wusqo, U. (2020). Studi Perbandingan Perilaku Lentur Balok Bambu Menggunakan Sifat Mekanik Yang Diperoleh Dengan Metode Rerata Dan Persentil Ke-5: Studi Kasus Bambu Wulung (Gigantochloa Atroviolacea). Jurnal Permukiman, 15(1), 43. https://doi.org/10.31815/jp.2020.15.43-53
ISO. (2004a). ISO 22156, Bamboo - Structural Design. International Standard. Switzerland.
ISO. (2004b). ISO 22157-1, Bamboo - Determination of Physical and Mechanical Properties - Part 1: Requirements. International Standard. Switzerland.
Lin, C. J., Tsai, M. J., & Wang, S. Y. (2006). Nondestructive evaluation techniques for assessing dynamic modulus of elasticity of moso bamboo (Phyllosachys edulis) lamina. Journal of Wood Science, 52(4). https://doi.org/10.1007/s10086-005-0772-1