Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif

Abstrak

Peningkatan kuantitas sampah kota merupakan konsekuensi logis dari perkembangan kota. Peningkatan penggunaan plastik untuk keperluan rumah tangga berdampak padi peningkatan timbunan sampah plastik. Indonesia menjadi nomor dua penyumbang sampah plastik dunia yang mengotori seluruh samudra. Setiap tahunnya Indonesia menyumbang sekitar 1.29 juta metric ton. Data itu dibawah Republik Rakyat Tiongkok yang menyumbang sekitar 3.53 juta metric ton per tahunnya. Padahal pada kenyataannya sampah botol plastik PET baru akan terurai sekitar 450 tahun. Berdasarkan uraian di atas penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif” guna menciptakan bahan bakar baru. Proses destilasi yang dilakukan yaitu sampah mengalami penguraian secara termal melalui pembakaran secara tidak langsung di dalam tabung reaktor yang menghasilkan tar, asap cair, dan abu bekas pembakaran. Uap hasil pembakaran yang keluar dari kondensor telah mengalami penurunan suhu dan mengalami perubahan wujud dari uap menjadi cair. Pada penelitian ini, diambil 3 sampel berdasarkan variasi tekanan maksimum yaitu 0,4 kg/cm² untuk sampel 1 menghasilkan 218 ml minyak dan 109 ml tar, 0,6 kg/cm² untuk sampel 2 224 ml minyak dan 114 tar dan untuk sampel 3 yaitu 1,0 kg/cm² yang menghasilkan 231 ml minyak dan 120 ml tar. Temperatur reaktor dijaga dengan mengatur besarnya nyala api pada kompor dan diawasi menggunakan thermocouple. Setelah mencapai tekanan yang ditentukan, keran exhaust dibuka secara perlahan sehingga hasil cairan destilasi dapat keluar sedikit demi sedikit.