Karakteristik Mekanis dan Struktur Mikro pada Paduan Aluminium (Al) + Tembaga (Cu)

Penulis

  • Rifky Achmad Fauzan Syukmah Putra Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Penulis
  • Muhammad Halim Asiri Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Penulis
  • Faisal Habib Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Penulis

Kata Kunci:

Aluminium, Tembaga, Pengecoran, Uji Kekerasan, Struktur Mikro

Abstrak

Aluminium tergolong logam lunak berwarna putih keperakan dan memiliki beberapa kelebihan dibanding logam lainnya. Aluminium relatif lebih ringan dari pada baja, tembaga, maupun kuningan.  Paduan Aluminium-Tembaga banyak dikembangkan untuk mendapatkan sifat mekanis yang lebih baik, karena Tembaga (Cu) merupakan konduktor listrik dan panas yang baik dan umumnya berbentuk kristal dengan warna kemerahan, dapat dijumpai dalam bentuk logam bebas namun lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral. Penelitian ini didahului dengan proses pengecoran yakni  penuangan logam cair kedalam cetakan pasir dengan memanfaatkan Aluminium dari bahan bekas yang dilebur pada tanur krus atau tanur induksi frekwensi rendah dengan membuat 3 spesimen pada berbagai variasi paduan dan kemudian dilakukan pengujian kekerasan yang menghasilkan kecenderungan meningkatnya kekerasan permukaan dengan semakin tinggi presentase campuran tembaga (Cu), hal ini dapat dinyatakan bahwa nilai kekerasan berbanding lurus dengan penambahan tembaga pada paduan aluminium.  Pengujian berturut-turut menghasilkan kekerasan rata-rata sebesar 120,6 N/mm2 untuk persentase campuran Al 90% + Cu 10% dan kekerasan rata-rata 163,6 N/mm2 untuk persentase campuran Al 95% + Cu 5%, kekerasan rata-rata 146,1 N/mm2 pada presentase Al 85% + Cu 15%.  Dari pengujian struktur mikro didapatkan hasil dimana terjadi peningkatan kekerasan spesimen yang bersesuaian dengan hasil-hasil uji kekerasan hal mana juga dapat disebabkan oleh terbentuknya fase β (beta) lebih banyak dibandingkan fase (alfa) dalam mengikat Aluminium.

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-31