Studi Kinerja Simpang Tak Bersinyal dan Perencanaan Traffic Light Akibat Perubahan Arus Lalulintas pada Persimpangan Jalan Penghibur – Jalan Metro Tanjung Bunga

Authors

  • Rahmat Awaluddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Aan Jensi SR Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Lambang Basri Said Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Mukhtar Thahir Syarkawi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Suriati Abd. Muin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/4kjav808

Keywords:

Derajat Kejenuhan, Tundaan, Simpang Tak Bersinyal, Fase Lalu Lintas

Abstract

Simpang tak bersinyal sangat mempengaruhi kelancaran pergerkan arus lalu lintas yang saling berpotongan terutama pada simpang yang merupakan perpotongan dari ruas-ruas jalan yang mempunyai kelas yang sama. Seperti pada kasus perubahan arus lalu lintas pada simpang jalan Penghibur – Jalan Metro Tanjung Bunga yang merupakan lokasi penelitian, dimana pada ruas jalan tersebut merupakan penghubung lintasan yang sering di lewati kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kinerja simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode MKJI 1997 serta mengertahui fase dan waktu siklus pada perencanaan traffic light pada persimpangan tersebut. Dari hasil analisis MKJI 1997 kinerja simpang tak bersinyal pada saat jam puncak, didapatkan nilai arus lalu lintas “QTOT” yakni 2771 smp/jam, nilai kapasitas “C” yakni 1444,35 smp/jam, nilai derajat kejenuhan “DS” yakni 0,97, dan nilai tundaan simpang “B” yakni 17,80 det/smp. Dengan tingkat pelayanan yang didapatkan yaitu “B” yang mengartikan bahwa kondisi lalu lintas dalam keadaan mulai macet dengan kecepatan rendah, kemudian perhitungan perencanaan lampu lalu lintas traffic light dengan metode webster, didapatkan waktu sikul total sebesar 42 detik dengan menggunakan dua fase, yaitu fase uatara dan fase barat. Dengan waktu fase tiap pendekat fase utara-selatan, waktu hijau sebesar 15 detik, waktu merah sebesar 20 detik, dan waktu kuning sebesar 3 detik. Fase barat-selatan waktu hijau sebesar 15 detik, waktu merah sebesar 20 detik, dan waktu kuning sebesar 3 detik.

References

Doviyanto, R. (2020). Evaluasi Simpang Tak Bersinyal Jalan Mt. Haryono – Jalan Banggeris Menggunakan Software Kaji. Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil, 3(2), 135–145. https://doi.org/10.31602/jk.v3i2.4074

Hasibuan, D. Y. F. C., & Muchammad Zaenal Muttaqin. (2021). Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Persimpangan Pasar Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Jurnal Saintis, 21(01), 53–60. https://doi.org/10.25299/saintis.2021.vol21(01).6507

Kulo, E. P., Rompis, S. Y. R., & Timboeleng, J. A. (2017). Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal dengan Analisa GAP Acceptance dan MKJI 1997. Jurnal Sipil Statik, 5(2), 51–66.

Prasetyo, F. D., Hamduwibawa, R. B., & Abadi, T. (2020). Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal di Jalan Raya Lumajang – Probolinggo Desa Kebonan Kec. Klakah Kab. Lumajang. Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon, 4(2), 49–59. https://doi.org/10.32528/hgn.v4i2.3568

Said, L. B., & Chairi, R. (2019). Analisis Simpang Tak Bersinyal dengan Menggunakan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (Studi Kasus Jl. Batara Bira dan Jl. Daeng Ramang). Jurnal Teknik Sipil MACCA, 4(2), 185–196.

Downloads

Published

2023-01-31