Pengaruh Temperatur Pemadatan terhadap Parameter Marshall Test dan Tegangan Tarik pada Campuran Split Mastic Asphalt

Authors

  • Asmidar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Reza Syavira Aurannisa Putri. A Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Asma Massara Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Mukhtar Tahir Syarkawi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Andi Alifuddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/tr7m9g25

Keywords:

Temperatur, pemadatan, split mastic asphalt, kuat tarik tidak langsung

Abstract

Temperatur pemadatan merupakan salah satu faktor penting proses pemadatan karena mempengaruhi kinerja dari campuran, serta berpengaruh pada kepadatan campuran beton aspal. ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari variasi temperatur pemadatan terhadap Penelitian parameter Marshall dan tegangan tarik pada campuran Split Mastic Asphalt (SMA). Metode yang digunakan yaitu eksperimen melalui pengujian Marshall Test, pengujian Indirect Tensile Strength (ITS). Hasilspenelitian membuktikan bahwa seiring penambahan temperatur pemadatan pada aspal beton, maka akan meningkatkan nilai stabilitas, rongga terisi aspal, density, kelelehan serta menurunkan nilai rongga pada agregat, rongga dalam campuran dan marshall quotient. Adapun nilai temperatur pemadatan optimum untuk campuran Split Mastic Asphalt (SMA) sebesar 130˚ C, dengan nilai VIM 4.81%, VMA 17,40%, VFA 74.266%, Stabilitas 685,622 kg, kelelehan 3.70 mm, Marshall Quotient 187,121 kg/mm dan density 2.248 kg/mm3. Pada pengujian ITS temperatur pemadatan mempengaruhi nilai kepadatan campuran beton aspal. Nilai tegangan regangan meningkat seiring penambahan temperatur, namun kembali menurun karena temperatur pemadatan melebihi temperatur pemadatan optimum dengan nilai tegangan 39264.50 kPa, regangan 0.01033mm, dan modulus elastis 3802540.70 kPa.

References

Agung wigiyanto. (2006). Agung Wigiyanto W Tanggal: fe-of-jarC. Pengaruh Proses Penuaan Pada Daya Tahan Campuran HRS-B Terhadap Karakteristik Marshall.

Alifuddin, A., & Arifin, W. (n.d.). Analisis Durabilitas Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) Terhadap Penggunaan Serat Selulosa (Serat Asbes). 5(2), 67–78.

Darunifa, N. (2007). Pengaruh bahan tambahan karet padat terhadap karakteristik campuran.

Sunarjono, S., Samantha, R., Pengajar, D., Pascasarjana, P., Sipil, T., Surakarta, U. M., Studi, P., Sipil, T., & Muhammadiyah, U. (2012). Analisis kekuatan tarik material campuran sma (split mastic asphalt) grading 0/11 menggunakan sistem pengujian indirect tensile strength. 57–64.

Susilowati, A., & Wiyono, E. (2019). Variasi Suhu Pemadatan Pada Campuran Beton Aspal Menggunakan Bahan Tambah Anti Stripping 1(1), 12–20.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Bina Marga (2018), Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan.

Downloads

Published

2022-01-31