Pengaruh Penggunaan Geogrid Sebagai Perkuatan terhadap Kuat Lentur Beton Berpori

Studi Kasus Kota Makassar

Authors

  • Sauling Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Heriono Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Hanafi ashad Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Yasnawi Idrus Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muhammad Syarif BP Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/agnq8g51

Keywords:

Geogrid, Porositas, Kuat Lentur, Pola Retak

Abstract

Penggunaan beton berpori sebagai perkerasan kaku memiliki berbabagai manfaat lingkungan diantaranya sebagai pengendalian limpasan air hujan dan pasokan air tanah. Akan tetapi beton berpori memiliki kelemahan  yaitu kualitasnya masih rendah. Untuk meningkatkan kualitas dari beton berpori digunakanlah geogrid triaxial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan geogrid triaxial sebagai perkuatan terhadap kuat lentur beton berpori, untuk mengetahui variasi lapisan penggunaan geogrid terhadap kuat lentur beton berpori, untuk mengetahui porositas beton berpori, serta untuk mengetahui pola retakan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimental yang dilakukan dilaboratorium dengan 12 buah benda uji berbentuk balok, analisis campuran beton berpori menggunakan American Concrete Institute  (ACI) 522 R-10. Hasil penelitian kuat lentur tanpa penggunaan geogrid sebesar 2,89 Mpa, dengan penggunaan 1 lapis geogrid  sebesar 3,03 Mpa, dengan penggunaan 2 lapis geogrid sebesar 3,13 Mpa dan dengan penggunaan 3 lapis geogrid sebesar 3,56 Mpa. Hasil pengujian porositas dari tanpa penggunaan geogrid sampai penggunaan 3 lapis geogrid berturut-turut sebesar 28,40%, 26,00%, 24,03% dan 22,17%. Hasil pengujian pola retakan beton berpori tanpa penggunaan geogrid yaitu pola retak lentur sedangkan dengan penggunaan geogrid yaitu pola retak geser lentur.

References

ACI Committee 522. (2010). Report on Pervious Concrete. Aci 522R-10, 42.

ASTM. (2015). Manual Of Agregate and Concrerte Testing. Pennsylvania, American Society For Testing and MaterialsAmerican Society For Testing and Materials.

Chelcea, A., Parung, H., & Amiruddin, A. A. (2017). Studi Perbandingan Pola Retak Pada Beton Normal dan Beton dengan Sambungan Model Takik Akibat Beban Siklik Lateral. 1–11.

Gina, M. B., & Amalia, A. (2019). Kualitas Beton Berpori Dengan Bahan Tambah Silica Fume Sebagai Bahan Perkerasan Kaku Yang Ramah Lingkungan. Politeknologi, 18(1), 93–102.

Handoko Sugiharto, Allan Surya, Koeshardiono Wibowo, & Wong Foek Tjong. (2004). Rancang Bangun Alat Uji Permeabilitas Beton. Civil Engineering Dimension, 6(2), 94–100. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/civ/article/view/16117

Hanta, L., & Makmur, A. (2015). Studi eksperimental pengaruh bentuk agregat terhadap nilai porositas dalam campuran beton berpori pada aplikasi jalur pejalan kaki. The 18th FSTPT International Symposium, 10.

Hemamathi A, D. B. S. dan K. S. (2017). Studi Banding Karakteristik Kekuatan Geo-Grid dan Ferro Semen Panel. Tamilnadu: International Journal of Civil Engineering.

Nugraha, P. dan A. (2004). Teknologi Beton. In C.V Andi Offset.

Omid Azadegan dan Gh.R. Pourebrahim. (2016). Pengaruh Geogrid pada Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas dari Tanah Kapur / Semen Tanah yang Diolah. Kerman: International Journal of Technology.

Patria, M. R. (2018). Spesifikasi Teknis Tensar TX160. Http://Www.Multibangunpatria.Com.

Sari, F. M., Setyawan, A., & Sambowo, K. A. (2013). Tinjauan durabilitas beton berpori sebagai perkerasan jalan yang ramah lingkungan. E-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, 1(2), 142–148.

Setiawan, A. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013. Jakarta: Erlangga.

SNI 4431-2011. (2011a). Cara Uji Kuat Lentur Beton Dengan Dua Titik Pembebanan. Bandung, Standar Nasional Indonesia.

SNI 4431-2011. (2011b). Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan. Badan Standar Nasional Indonesia, 16.

Sugiharto, H. (n.d.). Uji Lentur Dan Tarik Pada Ground Slab Dengan Tulangan Geogrid. 289–296.

Tim Laboratorium Struktur dan Bahan Prodi Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia. (2019). Standar Pengujian Semen dan Agregat Laboratorium Struktur dan Bahan.

Trimulyono. (2005). Teknologi Beton. C.V Andi Offset.

Trisnoyuwono, D. (2004). Beton Non-Pasir. Graha Ilmu.

Xiaochao Tang, Isaac Higgins, M. N. J. (2018). Perilaku Geogrid Sebagai Perkuatan Beton Semen Portland Dibawah Beban Statis Lentur. Chester: Department Of Civil Engineering.

Downloads

Published

2021-01-31