Analisis Subtitusi Asbuton Lawele pada Laston AC-WC terhadap Kuat Tarik Tidak Langsung

Studi Kasus Kota Makassar

Authors

  • Zulfadli Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Gali Sefrian Adi Putra Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Lambang Basri Said Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Asma Massara Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Andi Alifuddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/2y0bcb95

Keywords:

Kuat Tarik Tidak Langsung, Asbuton, Deformasi, Perkerasan Jalan

Abstract

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang berbanding lurus dengan beban kendaraan yang diterima oleh lapisan permukaan jalan, banyak ditemukan lapisan permukaan jalan yang mengalami deformasi ataupun keretakan. Salah satu cara untuk meminimalisir deformasi dari suatu perkerasan jalan adalah dengan menguji sampel perkerasan dengan  kuat tarik tidak langsung. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tarik dari suatu lapisan perkerasan jalan sehingga dapat diketahui kemampuan perkerasan jalan sampai menemui nilai keretakan. Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang menyebabkan cepatnya rusak dan retak pada permukaan jalan, maka perlu dilakukan modifikasi campuran dengan material alternatif seperti penggunaan Asbuton (Aspal Buton) sebagai bahan pengisi dalam campuran. Divariasikan sampel dengan kadar aspal optimum 5,99 % dan kadar Asbuton 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 2%. Penambahan Asbuton Lawele memberi pengaruh pada campuran AC – WC yaitu mampu meningkatkan nilai kuat tarik tidak langsung pada kadar penambahan asbuton lawele 2% sebesar 95655.97 KPa dan terjadi penurunan nilai kuat tarik tidak langsung di 3% sampai dengan 5%. Begitu pula dengan penggunaan asbuton lawele kadar 1% - 2% yang meningkatkan fleksibilitas campuran yang kemudian menurun di kadar 3% sampai dengan 5%. Artinya, penambahan Asbuton Lawele yang berlebihan dapat membuat campuran kaku dan mudah retak.

References

Hermadi, M. (2006). Berbagai Alternatif Penggunaan Asbuton pada Perkerasan Jalan Beraspal. Puslitbang Jalan dan Jembatan.

Indriyati, E. W., Subagio, B. S., Rahman, H., & Wibowo, S. S. (2012). Kajian Perbaikan Sifat Reologi Visco-Elastic Aspal dengan Penambahan Asbuton Murni Menggunakan Parameter Complex Shear Modulus. Institut Teknologi Bandung.

Razi, M., Sumberdaya, & Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan. (2014). Peranan Transportasi dalam Perkembangan Suatu Wilayah. Bogor: Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan Sumberdaya, Universitas Nusa Bangsa.

Surya Mukti, Ayuningtyas, and Purwo Mahardi. (2017). “Analisis Pengaruh Substitusi Asbuton Lga (Lawele Granular Asphalt) Pada Aspal Penetrasi 60/70 Terhadap Campuran Aspal Porus.” Rekayasa Teknik Sipil 1(1/REKAT/17).

Sukirman, Silvia. (1999). “Perkerasan Lentur Jalan Raya.” Nova, Bandung 2.

Downloads

Published

2021-01-31