Pengaruh Variasi Lama Perendaman Terhadap Durabilitas Campuran Aspal dengan Abu Sekam Kayu pada Perkerasan Asphalt Concrete – Wearing course

Authors

  • Mustika Sari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Winda Montolalu Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Winarno Arifin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Mukhtar Thahir Syarkawi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muh. Kasim Anies Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/0xrp4n62

Keywords:

Campuran beraspal, Marshall, Lama perendaman, Durabilitas, Abu sekam kayu

Abstract

Faktor yang mempengaruhi durabilitas pada campuran aspal adalah faktor genangan air yang menyebabkan hilangnya daya lekat aspal terhadap agregat sehingga campuran harus memiliki sifat durable. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis durabilitas  campuran aspal beton dengan abu sekam kayu dengan melakukan modifikasi rendaman selama 1, 2, 3, 4, dan 5 hari. Kadar aspal yang digunakan mulai 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, sampai 6,5% dengan hasil Marshall menunjukkan nilai KAO 5,7%. Pengujian selanjutnya yaitu penambahan abu sekam kayu dengan kadar filler dari kadar 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, sampai 1%. Kemudian pembuatan benda uji normal dan benda uji dengan abu sekam kayu untuk pengujian durabilitas pada suhu tetap ±60oC. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji normal maupun dengan bahan tambah mengalami kehilangan kekuatan seiring bertambahnya waktu perendaman menghasilkan nilai indeks kekuatan sisa pada perendaman 1,2 dan 3 hari dengan hasil ≥ 75% diatas batas minimal yang disyaratkan Bina Marga, (2010). Namun, pada perendaman 4 dan 5 hari sudah tidak memenuhi spesifikasi. Untuk benda uji normal penurunan stabilitasnya lebih landai dibanding benda uji dengan abu sekam kayu, dan total kehilangan kekuatan lebih besar dialami oleh benda uji dengan bahan tambah abu sekam kayu sehingga lebih tidak durable.

References

Andarini, N., Haryati, T., & Yulianti, R. (2018). Pemurnian Silikon (Si) Hasil Reduksi Silika dari Fly Ash Batubara. BERKALA SAINSTEK, 6(1). https://doi.org/10.19184/bst.v6i1.7933

Badaron, S. F., Gecong, A., Anies, M. K., Achmad, W. M., & Setiani, E. P. (2019). Studi Perbandingan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan menggunakan Limbah Marmer dan Abu Sekam Padi sebagai Filler. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(2). https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v4i2.593

Haris, H. (2019). Analisis Pengujian Stabilitas dan Durabilitas Campuran Aspal dengan Tes Perendaman. Jurnal Linears, 2(1). https://doi.org/10.26618/j-linears.v2i1.3026

Pangemanan, V. C., Kaseke, O. H., & Manoppo, M. R. E. (2015). Pengaruh Suhu dan Durasi Terendamnya Perkerasan Beraspal Panas Terhadap Stabilitas Dan Kelelehan ( Flow ). Sipil Statik, 3(2), 85–90. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/6862

Tahir, A., & Setiawan, A. (2009). Kinerja durabilitas campuran beton aspal ditinjau dari faktor variasi suhu pemadatan dan lama perendaman. SMARTek, 7(1).

Downloads

Published

2019-04-30