Analisis Penggunaan Derbo Sebagai Bahan Aditif Untuk Meningkatkan Kualitas Aspal Panas
DOI:
https://doi.org/10.33096/19114q60Keywords:
Marshall Test, Zat aditif derbo, Campuran aspal, CairanAbstract
Tingginya curah hujan dan kelembapan di Indonesia menyebabkan kondisi agregat cenderung basah dimana lebih dari empat puluh persen proporsi penyebab kerusakan jalan adalah karena air. Pemanfaatan bahan tambah yang memenuhi spesifikasi teknis sebagai material lapisan perkerasan jalan merupakan alternatif solusi yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kinerja ruas jalan. Derbo merupakan anti stripping agent yang potensial untuk meminimalisir kerusakan jalan akibat air sehingga mampu mempertahankan kinerja campuran selam umur layan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis batas optimum daya lekat dalam campuran Aspal AC-WC lapis permukaan dan menganalisis pengeruh penambahan Derbo terhadap karakteristik campuran aspal beton AC-WC. Kadar aspal rencana yang diuji yaitu 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, dan 6,5% sehingga diperoleh kadar aspal optimum sebesar 5,7%. Adapun variasi kadar zat aditif derbo yaitu 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0.4%. Dari komposisi ini selanjutnya dilakukan pengujian Marshall tahap kedua. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi kadar Zat aditif Derbo 0,17% mengahasilkan karakteristik campuran yang rata -rata memenuhi spesifikasi Bina Marga sehingga disimpulkan bahwa variasi kadar Zat ditif derbo 0,17% memberikan hasil yang lebih baik daripada kadar Zat aditif derbo yang lain.
References
Aminsyah, M. (2014). Studi Eksperimental Penambahan Zat Aditif Anti Stripping pada Kinerja Campuran Aspal Beton (AC-WC). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(4), 642–647.
Fauzan, M., Fithra, H., Akbar, S. J., & Ikhsan, M. K. (2011). Penurunan Pelayanan Jalan Akibat Disintegration, Utility Cut Depression, Bleeding, dan Polished Aggregate Pada Perkerasan Lentur. Teras Jurnal, 1(1), 38–48. https://doi.org/10.29103/tj.v1i1.62
Hutauruk, A. G. (2015). Analisis Prediksi Kondisi Perkerasan Jalan Menggunakan Pendekatan HDM-4 Untuk Penanganan Jalan (Studi Kasus: Ruas Jalan Nasional Bts . Kota Gresik-Sadang ).
Mandala, R., & Farida, I. (2016). Evaluasi Kondisi Struktural pada Jalan Berdasarkan Hubungan Antara Ketidakrataan Permukaan Jalan (Iri) dan Indeks Kondisi Jalan (RCI) (Studi Kasus Ruas Jalan Selajambe-Cibogo-Cibeet, Cianjur). Jurnal Konstruksi, 14(1), 57–66.
Nurhakiki, N. A. A., & Pratama, Y. (2015). Pengaruh Penggunaan Zat Anti Pengelupasan (Anti Striping Agent) Derbo-101 Pada Campuran AC-WC Terhadap Nilai Karakteristik Marshall. In Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya.
Rondonuwu, F., Rumayar, O.H. Kaseke, A. L. E., & Manoppo, M. R. E. (2013). Pengaruh Sifat Fisik Agregat Terhadap Rongga Dalam Campuran Beraspal Panas. Jurnal Sipil Statik, 1(3), 184–189.
Yudaningrum, F., & Ikhwanudin, I. (2017). Identifikasi Jenis Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kedungmundu-Meteseh). Teknika, 12(2), 16–23. https://doi.org/10.26623/teknika.v12i2.638