Analisa Koefisien Kekasaran Terhadap Penggunaan Batu Silika Dan Batu Pecah (Uji Laboratorium)
DOI:
https://doi.org/10.33096/t863t556Keywords:
Kekasaran, Kecepatan, Saluran TerbukaAbstract
Untuk membuat suatu perencaaan konstruksi khususnya konstruksi dreinase atau saluran maka salah satu faktor yang harus diperhitungkan yaitu koefisien kekasarannya dan kecepatannya, karena Kondisi aliran saluran terbuka yang rumit berdasarkan kenyataan bahwa kedudukan permukaan yang bebas cenderung berubah sesuai waktu dan ruang dan juga bahwa kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar saluran dan permukaan bebas adalah tergantung satu sama lain. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui perubahan kecepatan terhadap batu silika dan batu pecah dengan menggunakan debit konstan, pengukuran kecepatan aliran menggunakan metode current meter dan pelampung. Pengambilan data dilakukan dilaboratorium hidrolika dengan menggunakan debit konstan yaitu 0,0025 m3/dtk dan kemiringan 1%. Dari hasil pembahasan mengenai analisa kekasaran manning dan kecepatan aliran dengan debit konstan serta bahan batu yang bervariasi, maka aliran air dapat mengalami perubahan ketinggian muka air karena adanya penambahan batu sehingga berpengaruh pada kecepatan aliran dipengaruhi oleh tinggi permukaan air, semakin tinggi nilai muka air maka nilai kecepatan aliran semakin rendah. Dimana pada debit 0,0025 m3/det dengan kemiringan 1% pada kondisi tanpa batu angka nilai kekasarannya yaitu 0,010, pada batu silika yaitu 0,030, sedangkan pada batu pecah yaitu 0,024. menunjukkan bahwa hasil perhitungan kecepatan dan koefisien kekasaran manning pada penelitian ini adalah semakin tinggi nilai kecepatan maka nilai kekasaran manning semakin rendah.
References
Anggrahini, 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, CV. Citra Media, Surabaya
Bergman, JM. (1963). Compound Weir Study. Hydraulic Laboratory Report No, Hyd-505, Bureau of Reclamation, April. Washington, DC . Government Printing Officer.
Buku Panduan Laboratorium Hidrolika Fakultas Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia. 2017. Makassar
Canonica, Lucio. 2013. Memahami Hidraulika Edisi Revisi. CV Angkasa, Bandung.
Chow VT,Rosalina EVN.1997.Hidrolika Saluran Terbuka.Jakarta (ID):Erlangga.
Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 2013. Standart Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan 02: Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 2013. Standart Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan 04: Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
Kurniawan, Putu Sukma Kurniawan. 2010. Bangunan Sipil Bendungan Indonesia Kontraktor Teknik Sipil. Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Udayana. Bali
Lensley, Ray K. dan Franzini, Joseph B., 1991, Teknik Sumber Daya Air Jilid II diterjemahkan oleh Djoko Sasongko. Surabaya, Penerbit
Mawardi, Eman dan Memed, Mochammad. 2010. Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknis. Jawa Barat. Alfabeta
Putra, Yudhit Pratama. 2015. Perubahan Peningkatan Kapasitas SpillwayMercu OgeeTerhadap Mercu Deret Sinusoida. Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Jawa Timur
Soedibyo. 2003. Teknik Bendungan (Cetakan Kedua). Jakarta: PT. Pradya Paramita.
Sri Hartono, 1983. Mengenai Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Penerbit UGM.
Triatmodjo B .2003.Hidrolika II. Yogyakarta (ID): Beta Offset