Pengaruh Penggunaan Sulfur Sebagai Bahan Tambah Aspal Beton Terhadap Kuat Tarik Tidak Langsung dan Deformasi
DOI:
https://doi.org/10.33096/f89dw683Keywords:
Sulfur, Aspal Beton, Kuat Tarik Tidak Langsung, DeformasiAbstract
Sulfur merupakan elemen yang jumlahnya cukup banyak ditemukan dialam dan masih kurang dalam pemanfaatannya. Sulfur dapat digunakan sebagai pengganti proporsi penggunaan aspal. Sulfur dalam bentuk butiran halus dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam campuran aspal beton. Dengan penambahan sulfur diharapkan mampu meningkatkan tegangan tarik dan mengurangi deformasi pada perkerasan jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya dan Transportasi Universitas Muslim Indonesia. Tujuan percobaan ini untuk menganalisis pengaruh sulfur pada campuran aspal beton terhadap nilai kuat Tarik tidak langsung dan menganalisis pengaruh sulfur pada campuran aspal beton terhadap nilai deformasi. Benda uji dibuat ada 3 (tiga) buah briket untuk masing-masing kadar aspal (15 briket untuk keseluruhan kadar aspal. Setelah didapatkan KAO maka ditentukan perencanaan campuran untuk bahan tambah pembuatan benda uji Indirect Tensile Strength dan wheel tracking, kadar sulfur ditambahkan dengan melakukan pendekatan studi literatur, adapun variasi bahan tambah yang digunakan ialah 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Berdasarkan pengujian Indirect Tensile Strength nilai kuat Tarik tidak langsung 2,5% dengan nilai 7852,46 Kpa dan pengujian Wheel Tracking nilai deformasi tertinggi yaitu pada kadar sulfur 10% dengan nilai 1,61 mm, maka layak digunakan untuk mengurangi deformasi pada perkerasan lentur.
References
AASHTO Design Guide,2002
Anonim, 1993, Mix Design Methods for Asphalt Concrete and Other HotMix Types, Manual Series No.2 (MS2), 6th Edition Asphalt Institute.
Arif Setiawan 2012, Pengaruh sulfur terhadap karakteristik marshall asphaltic concrete wearing course (AC-WC). Universitas Tadulako (UNTAD)
Anonim, 2010, Divisi 6 Perkerasan Beraspal, Spesifikasi Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum, Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Spesifikasi Umun 2010 Revisi 3
Ahmad Malik. 2010. Kajian Karakteristik Inderect Tensile Strength Asphalt Concrete Recycle Dengan Campuran Aspal Penetrasi 60/70 dan Residu Oli Pada Campuran Hangat. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Nicholls, cliff. 1998. Asphalt Surfacing. E & FN Spon, London.
Destawati Shanti. 2002. Perbandingan Kuat Tarik Tidak Langsung Campuran Aspal Beton Dengan Menggunakan Aspal Penetrasi 60 Dan Penetrasi 80. Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Silvia Sukirman. 2003. Penyusun Utama Campuran.
Standar Nasional Indonesia, SNI 2003, metode pengujian campuran beraspal Panas Dengan Alat Marshall, RSNI M-01-2003, Badan Standar Nasional Indonesia
Archila (2000) Gambar Deformasi Lapisan Pernukaan Modifikasi
AASHTO Design Guide,2002 Gambar Perilaku Deformasi Permanen Terhadap Model Beban
Asphalt institute, SP-2,1996 Gambar ilustrasi Deformasi Permanen
Sylvester Saragih, 2013, Sylvester Saragih, 2013
Bina Marga. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston)
AASHTO. 1982. Standart Spesification For Transportation Materials and Method of Sampling and Testing, Part I : Specificat