Kajian Koefisien Kekasaran Manning (n) Pasangan Batu dan Beton Berdasarkan Kuantifikasi Kekasaran Hidrolis (Studi Kasus Daerah Irigasi Wawotobi Kab. Konawe Sultra)
DOI:
https://doi.org/10.33096/xxksrx58Keywords:
Kekasaran saluran, Persamaan Manning, Saluran WawotobiAbstract
Jaringan Irigasi Wawotobi adalah irigasi teknik yang mengambil air dari daerah aliran sungai Konaweha. Kondisi jaringan irigasi Wawotobi mulai menurun fungsinya dan kapasitas aliran sehingga air tidak dapat terdistribusi secara merata sampai ke bagian hilir. Persamaan Manning merupakan rumus yang banyak digunakan untuk menghitung kapasitas aliran saluran terbuka dengan mengukur kecepatan aliran dan menghitung koefisien kekasaran Manning. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh kecepatan aliran, menghitung nilai koefisien kekasaran Manning (n) saluran pasangan batu dan beton pada saluran Induk dan sekunder. Variabel yang diamati dan diukur yaitu lebar saluran, lebar puncak/atas saluran, lebar dasar saluran, kedalaman air saluran, bentuk profil melintang saluran, kecepatan aliran, kemiringan saluran, dan deskripsi saluran. Metode yang digunakan adalah metode survei dan penentuan titik pengukuran dan pengamatan dengan purposive sampling yang dianalisis dengan persamaan Manning. Nilai koefisien kekasaran saluran Induk dan Sekunder Wawotobi pada bagian penampang saluran pasangan batu adalah 0,021 dan penampang saluran pasangan beton adalah 0,019.
References
Anonim, (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
Anonim, (2006). Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi,
Agus Sumadiyono, Jurnal, 2014. Analisis Efisiensi Pemberian Air Di Jaringan Irigasi Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah,
Bambang Triatmodjo, 2016. Hidrologi Terapan Edisi Keenam. Yogyakarta : Beta Offset Yogyakarta.
Bazak, N.N., 1999. Irrigation Engineering. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi.
Chow, Van Te., dan E.V. Nensi Rosalina. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga
Foth, Henry D. 1994. Dasar - Dasar IlmuTanah. PT.Gelora AksaraPratama, Jakarta.
Hery Listyawati dan Triyanto Suharsono, Pengawasan Dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Air Untuk Irigasi Di Kabupaten Sleman. Jurnal, 2012.
Hisyam Pahlevi, Sumono, dan Lukman
Adlin Harahap, Kajian Nilai Kekasaran Dan Konstanta Beberapa Kondisi Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Namu Sira-Sira Desa Namu Ukur Utara Kec. Sei Bingai Kabupaten Langkat. Jurnal, 2014.
Haryono Putro dan Joetata Hadihardaja, Variasi Koefisien Kekasaran Manning (n) pada Flume Akrilic pada Variasi Kemiringan Saluran dan Debit Aliran, Jurnal, 2013.
Kementerian Pekerjaan Umum, 2015, Seri Modul Kalibrasi Bangunan Ukur Irigasi, Direktorat Bina operasi dan pemeliharaan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Balai Irigasi Bekasi
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Bangunan Utama KP-02, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Saluran KP-03, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Bangunan KP-04, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Petak Tersier KP-05, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 1986, Petunjuk Perencanaan Irigasi Bagian Peunjang, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Sosrodarsono, Suyono, 1978. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta. Pradnya Paramita.
Virgo Trisep Haris, Alfian Saleh dan Muthia
Anggraini, Perencanaan Dimensi Ekonomis Saluran Primer Daerah Irigasi (DI) Bunga Raya, Jurnal, 2016.