Studi Penggunaan Pasir Putih Masamba sebagai Alternatif Bahan Penyusun Campuran Aspal Beton dan AC-WC

Authors

  • Ade Dwiki Anugerah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Widya Fauziah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • St. Maryam H Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Mukhtar Thahir Syarkawi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Bulgis Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/gtg3zd96

Keywords:

Pasir Putih, Karakteristik, AC - WC, Wheel Tracking Machine

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengujian karakteristik Marshall yaitu stabilitas, flow, marshall quotient, VMA, VFA, VIM, dan density, bagaimana karakteristik yang terjadi apabila pasir sungai digunakan sebagai subtitusi agregat halus pada jenis campuran AC-WC (Aspalt Concrete Wearing Course). Dalam pemanfaatan pasir putih ini juga dilakukan penelitian berkaitan dengan potensi penggunaan Pasir ini sebagai bahan perkerasan jalan dengan melakukan pengujian deformasi, dimana deformasi merupakan terjadinya perubahan permukaan jalan dari profil aslinya, sehingga mempengaruhi kualitas, kenyamanan lalu lintas dan lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan pada struktur perkerasan jalan. Dari hasil pengujian Marshall Test didapatkan nilai KAO sebesar 5,75 % dan persentase yang paling efektif yaitu kadar pasir sungai 10% meliputi nilai stabilitas sebesar 1162,38 kg; nilai flow 2,83 mm; nilai VIM 4,385 %; nilai VMA 15,571 %; nilai VFA 71,878; nilai density 2,273 kg/mm2; dan nilai MQ sebesar 410,920 kg/mm. sedangkan analisis pengujian ketahanan deformasi menunjukan total deformasi pada campuran dengan subtitusi 15% lebih rendah sebesar 0,451 mm dibandingkan dengan campuran tanpa subtitusi pasir putih Sungai Masamba  yaitu sebesar 1,153 mm. Stabilitas dinamis terbesar ditunjukkan oleh campuran dengan subtitusi pasir sebesar 10% yaitu 5727 mm.

References

Badaron, S. F., Gecong, A., Anies, M. K., Achmad, W. M., & Setiani, E. P. (2019). Studi Perbandingan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan menggunakan Limbah Marmer dan Abu Sekam Padi sebagai Filler. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(2). https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v4i2.593

H M, S. (2020). Penggunaan Pasir Sungai Progo sebagai Pengganti Agregat Halus Dalam Beton Aspal Campuran AC-WC.

Hardiyatmo, H. C. (2007). Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press (p. 164).

Safrizal, E. C., Djuniati, S., & Alwinda, Y. (2017). Pengaruh Penggunaan Pasir Menggala Kabupaten Rokan Hilir pada Campuran Laston Lapis Aus. Jom FTEKNIK, 4(1), 1–12.

Silvia, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Yayasan Obor Indonesia.

Surat, & Yasruddin. (2015). Studi Pasir Sungai Sebagai Agregat Halus Pada Laston Permukaan (Asphaltic Concrete-Wearing Course, AC-WC. Jurnal Poros Teknik, 7(1), 15–25.

Wendani, N., Selintung, M., & Alpius. (2020). Studi Penggunaan Agregat Sungai Bittuang sebagai Bahan Campuran AC-WC. Paulus Civil Engineering Journal, 2(2), 138–144. https://doi.org/10.52722/pcej.v2i2.126

Downloads

Published

2023-01-31