Analisis Stabilitas Lereng dan Konstruksi Dinding Penahan Tanah untuk Penanganan Longsoran Kayulangi Batas Provinsi Sulawesi Tengah

Authors

  • Ainurrasyid Musa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muhammad Ardyansah Ikhsan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Winarno Arifin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • St. Fauziah Badrun Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Mukti Maruddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/j54afc49

Keywords:

Stabilitas Lereng, Faktor Keamanan, Fellenius, Dinding Penahan Tanah

Abstract

Tanah longsor kerap terjadi di berbagai titik di Indonesia utamanya saat musim hujan dan menimbulkan berbagai konsekuensi negatif. Salah satu wilayah yang rentan akan kejadian tanah longsor yaitu Desa Kayulangi Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang merupakan ruas jalan Nasional menuju Provinsi Sulawesi Tengah yang dilalui banyak kendaraan. Lereng pada lokasi yang ditinjau merupakan jalan Trans Sulawesi, yang mana Tahun 2010 merupakan saat pertama kalinya terjadi longsor di area tersebutd. Dalam penelitian ini dicoba menganalisis kestabilan lereng di titik tersebut dengan metode Fellenius dan merencanakan konstruksi dinding penahan tanah dengan konstruksi bronjong. Data sondir dan data pengeboran tangan dikumpulkan dalam tiga hari di lokasi. Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data hasil pengujian sondir dan perancangan dinding penahan tanah sehingga dapat diperoleh data faktor keamanan dan nilai kestabilan lereng pada lokasi rawan longsor menggunakan metode Fellenius dan penanganan menggunakan konstruksi bronjong atau pasangan batu dengan menggunakan kawat. Dari hasil analisis lereng, diperoleh nilai faktor keamanan untuk irisan 1 sampai 4 adalah 0,715, irisan 5 – 8 adalah 4,003, irisan 9 – 12 adalah 28,284. Adapun untuk penanggulangan kelongsoran direkomendasikan menggunakan bronjong, karena bronjong dinilai lebih efisien.

References

Agustina, D. H. (2012). Soil Bioengineering sebagai Alternatif Metoda Stabilisasi Longsoran. Jurnal Dimensi, 1(1), 1–7. https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/download/151/147

Arifuddin, A. A., Lukman, H., & Budiono. (2020). Perbandingan Metode Fellenius dan Metode Bishop Menggunakan Sotware Rocscience Slide Dalam Analisis Stabilitas Lereng ( Studi Kasus : Sumurkadu Desa Bendungan , Kecamatan Jonggol ) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan Program Stud. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Teknik Sipil, 1(1), 1–10.

Hanif, F., Setiawan, B., & Dananjaya, R. H. (2017). Analisis Perkuatan Soil Nailing Sebagai Metode Perbaikan Stabilitas Lereng. Matriks Teknik Sipil, 5(2), 484. https://jurnal.uns.ac.id/matriks/article/view/36860

Pangemanan, V. G. M., Turangan, A. ., & Sompie, O. B. . (2014). Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jurnal Sipil Statik, 2(1), 37–46. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/3920

Rahayu, B., & Hakim, R. B. F. (2019). Pengelompokan Dampak Bencana Longsor di Indonesia Menggunakan Kohonen Self Organizing Maps (SOM). 1–17.

Rolos, G. J., Turangan, A. E., & Sompie, O. B. A. (2017). Analisa Kestabilan Lereng Metode Lowe-Karafiath (Studi Kasus: Glory Hill Citraland). Tekno, 15(67), 23–33.

Takwin, G. A., Turangan, A. E., & Rondonuwu, S. G. (2017). Analisis Kestabilan Lereng Metode Morgenstern-Price (Studi Kasus: Diamond Hill Citraland). Tekno, 15(67), 66–76.

Downloads

Published

2021-04-30