Analisa Karakteristik Arus Lalu Lintas Simpang Terpadu

nalisa Karakteristik Arus Lalu Lintas Simpang Terpadu (Kasus Jl. Beringin Banggai Sulawesi Tengah)

Authors

  • La Ode Heplin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muhlis Lasaisi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Lambang Basri Said Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Asma Massara Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Zaifuddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/etyt2v50

Keywords:

Lalu lintas harian rata-rata, MKJI, Persimpangan, Ruas jalan

Abstract

Simpang terpadu Jl. Beringin adalah simpang bersinyal di Kabupaten Banggai Laut dengan permasalahan lalu lintas khususnya pada waktu puncak. Tingginya volume lalu lintas pada persimpangan ini merupakan turunan dari aktivitas yang sibuk di kawasan simpang yang merupakan jalur penghubung antara pemukiman dengan daerah perkantoran, sekolah, pasar umum, dan merupakan jalur distribusi barang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik arus lalu lintas dan kinerja simpang terpadu Jl. Beringin Kab. Banggai Sulawesi Tengah. Pengumpulan data primer berupa data geometrik, kondisi lingkungan simpang, dan volume lalu lintas pada dua simpang terdekat dan satu ruas jalan di antara kedua simpang dilakukan selama empat hari pada segmen waktu puncak. Selain itu juga dikumpulkan data sekunder seperti peta kawasan dan jumlah penduduk yang selanjutnya kumpulan data tersebut dianalisis dengan Manual   Kapasitas   Jalan   Indonesia (MKJI). Dari hasil analisis persimpangan dan ruas jalan diketahui derajat kejenuhan (DS) pada pendekat simpang dengan nilai tertinggi sebesar 0,39 yang terjadi pada pendekat Jl. Beringin I pada simpang I dan pendekat Jl. S.A. Amir pada simpang II, artinya arus pada persimpangan tersebut masih dikatakan cukup lancar karena nilai DS < 0,5, sehingga dengan begitu tidak terjadi antrian antar simpang. Bila sinyal lalu lintas pada simpang I dan simpang II dihilangkan tidak akan menimbulkan permasalahan.

References

Elmanda, A. P., Zulfhazli, & Akbar, S. J. (2016). Analisa Koordinasi Sinyal Antar Simpang Dengan Menggunakan Software Transyt 14 (Studi Kasus Simpang Empat dan Simpang BPD Kota Lhokseumawe). Teras Jurnal, 6(1), 39–48.

Julianto, E. N. (2007). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Simpang Bangkong dan Simpang Milo Semarang Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar Minyak. Universitas Diponegoro.

Kabi, M. B. R., Elisabeth, L., & Timboeleng, J. A. (2015). Analisis Kinerja Simpang Tanpa Sinyal (Studi Kasus: Simpang Tiga Ringroad-Maumbi). Jurnal Sipil Statik, 3(7), 515–530. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/8921

Rauf, H., Sendow, T. K., & Rumayar, A. L. E. (2015). Analisa Kinerja Lalu Lintas Akibat Besarnya Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda (Studi Kasus Ruas Jalan Dalam Kota Pada Segmen Jalan Lumimuut). Jurnal Sipil Statik, 3(10), 669–684.

Wikrama, J. A. A. N. . (2011). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan Teuku Umar Barat – Jalan Gunung Salak). Jurnal Ilmiah Teknik SIpil.

Downloads

Published

2019-10-31