Analisis Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan Menggunakan Abu Batu Kapur pada Filler
DOI:
https://doi.org/10.33096/zxppvm69Keywords:
Kuat tarik tidak langsung, Campuran aspal beton, Abu batu kapur, FillerAbstract
Jalan menjadi prasarana transportasi yang memiliki peran vital untuk kelancaran aktivitas sosial, ekonomi, pertahanan keamanan, dan budaya. Untuk kenyamanan dan keamanan, jalan harus didukung oleh perkerasan yang baik. Pembebanan lalu lintas pada jalan berupa beban tarik dan tekan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengaruh penggunaan abu batu kapur terhadap karakteristik campuran beraspal dan besaran kuat tarik tidak langsung. Penelitian eksperimental dilaksanakan di laboratorium melalui beberapa tahapan pengujian dimulai dengan penentuan kadar aspal optimum (KAO) yang dilanjutkan dengan pengujian kuat tarik tidak langsung pada campuran aspal dengan komposisi filler yang mengandung abu batu kapur. Nilai kadar aspal optimum diperoleh pada kadar 5,95%. Kadar aspal ini selanjutnya digunakan dalam pembuatan briket dengan menggunakan abu batu kapur sebagai filler dengan kadar sebesar 0,0%, 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%. Metode yang di gunakan dalam mengelola data yaitu metode analisis regresi. Dari hasil pengujian kuat tarik tidak langsung, pada suhu 30°C mampu menahan beban sebesar 60156,93 kPa sedangkan pada suhu 60°C beban yang dapat ditahan sebesar 23514,58 kPa. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa nilai kuat tarik dengan menggunakan filler batu kapur bersuhu 30°C lebih kuat menahan beban dibandingkan campuran bersuhu 60°C.
References
Ahmad, M. (2010). Kajian Karakter Indirect Tensile Strength Asphalt Concrete Recycle dengan Campuran Aspal Penetrasi 60/70 Dan Residu Oli pada Campuran Hangat.
Aziz, M. (2010). Batu Kapur Dan Peningkatan Nilai Tambah Serta Spesifikasi Untuk Industri. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 6(3), 116–131.
Hudha, M. (2017). Analisa Rekondisi Baja Pegas Daun Bekas SUP 9A dengan Metode Quench-Temper pada Temperatur Tempering 480°C Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik. In Institut Teknologi Sepuluh November. Institut Teknologi Sepuluh November.
Husain, S. H. (2013). Analisis Indirect Tensile Strength Aspal Berongga dengan Bahan Pengikat Aspal Modifikasi Jenis BNA Blend Pertamina dan Batu Karang Sebagai Agregat Kasar (Vol. 16, Issue 22). Universitas Hasanuddin.
Pratiwi, A., Misbah, M., & Yulistrira, R. (2018). Kajian Karakteristik Pengaruh Campuran Aspal Dengan Ban Bekas Menggunakan Metoda Pengujian Bina Marga. Jurnal Teknik Sipil ITP, 5(2), 85–95. https://doi.org/10.21063/jts.2018.v5.2.85-95
Sunarjono, S., & Samantha, R. (2012). Analisis Kekuatan Tarik Material Campuran SMA (Split Mastic Asphalt) Grading 0/11 Menggunakan Sistem Pengujian Indirect Tensile Strength. Seminar Nasional Teknik Sipil UMS, 57–64.
Surandono, A., & Suci, P. M. (2016). Analisa Teknis Perbaikan Perkerasan Lentur Dengan Metode Aashto (Studi Kasus: Pada Ruas Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur). TAPAK, 6(1), 78–85.
Yacob, M., & Wesli, W. (2017). Pengaruh Kadar Filler Abu Batu Kapur dan Abu Tempurung Kelapa Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Beton AC-BC. Teras Jurnal, 7(1), 213–222. https://doi.org/10.29103/tj.v7i1.127



