Kontribusi Steel Fiber (Serat Baja) Terhadap Sifat-Sifat Mekanik Beton

Authors

  • Sudirman Suardi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Alma Reskiana Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Abd.Karim Hadi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Sudarman Supardi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muh. Syarif BP. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/nz4f0944

Keywords:

Beton, Kuat Tekan, Kuat Tarik, Serat Baja

Abstract

Beton merupakan komponen utama dalam struktur bangunan yang berfungsi sebagai penyokong beban sebagai struktur utama pada bangunan infrastruktur yang masih banyak digunakan di berbagai wilayah. Beton mempunyai kuat tekan yang tinggi namun memiliki kuat tarik yang rendah. Kelemahan ini dapat diatasi, salah satunya dengan menggunakan serat baja sebagai bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan serat baja terhadap sifat mekanik beton. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada laboratorium struktur dan bahan. Benda uji kuat tekan dan kuat terik belah menggunakan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Sedangkan benda uji untuk kuat lentur menggunakan balok dengan ukura 15 cm x 15 cm x 60cm. Jenis serat baja yang digunkan dalam penelitian adalah serat baja tipe Dramix 3D. Persentase penambahan serat yang digunakan adalah 1%, 3%, 5%, dan 7%. Beton diuji setelah umur 28 hari. Hasil Pengujian menujukkan bahwa penambahan serat baja dengan berbagai persentase dapat meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur beton. Peningkatan terbesar terjadi pada persentase 5% yang mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 9,293%, kuat tarik belah sebesar 21,429%, dan kuat lentur sebesar 14,595%. Kontribusi serat baja dapat menaikkan kuat tekan dan kuat tarik pada beton.

References

ASTM C 33 : Pemeriksaan analisa saringan agregat

ASTM C 566 : Pemeriksaan kadar air

ASTM C 29 : Pemeriksaan berat volume

ASTM C 127: Pemeriksaan specific gravity

ASTM C 13 : Pemeriksaan keausan (abrasi) agregat

ASTM C 117 : Pemeriksaan kadar lumpu

ASTM C 40 : Pemeriksaan zat organik

ASTM C 142 : Pemeriksaan kadar lumpur Indonesia, 1981.

ASTM C496-90, “Metode Uji Tarik Belah”

ASTM Standards, 2004, ASTM C 150 150 – 04 Standards Specification For Portland Cement, ASTM International, West Conshohocken, PA.

ASTM C.150-1985. Standard Spesification for Portland Cement. Annual Books of ASTM Standard. Philadelphia,USA.

ASTM, Annual Books of ASTM Standards 1991: Concretes And Aggregates, Vol.04.02 Construction, Philadelphia-USA

ASTM,1991,PA19103-1187. Pateha, M. Kasim., P, Murlita. 2003. Pengaruh Gradasi Agregat Halus Terhadap Stabilitas dan Kuat Tekan Beton.

Ludhiana, Punjab. 2017, Perilaku, Pemodelan, dan Desain Beton Baja Bertulang. India

Mulyono, Tri. 2003, Teknologi Beton,Penerbit ANDI Yogyakarta

Nugraha, Paul., Antoni. 2007. Teknologi Beton, Surabaya: Penerbit Andi.

Sebayang, Surya. 2000. Diktat Bahan Bangunan Volume I-Teknologi Beton. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Bandar Lampung.

SNI 15-2049-2015, “ Standar Spesifikasi semen Portland”

SNI S-18-1990-03 Spesifikasi Bahan Tambah untuk Beton

SNI 2011, “Standar Kuat Tekan”

SNI 2013, “Kemampuan Balok Beton Terhadap Patahan”

SNI 7656-2016, Metode Mix Design

SNI 4810-2013, Perawatan Beton/Curring.

SNI 03-6820-2002. 2002. Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.

Sutikno. 2003, Panduan Praktek Beton. Universitas Negeri Surabaya.

Standar Industri Indonesia (SII) 0013-81, “Mutu dan Cara Uji Baja Beton Pejal”, Departemen Perindustrian

Downloads

Published

2020-04-30