Analisa Durabilitas Campuran Beton Aspal dengan Penggunaan Derbo dan Wetfix Terhadap Kepadatan Mutlak
DOI:
https://doi.org/10.33096/vtq31w77Keywords:
Anti Stripping, Derbo, Wetfix, Kepadatan Mutlak, DurabilitasAbstract
Kondisi curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi di Indonesia menjadikan sekitar 40% faktor kerusakan jalan di Indonesia karena air dimana kondisi agregat yang sering dalam keadaan basah. Penggunaan antri stripping agent merupakan teknik yang dilakukan untuk meminimalisir potensi kerusakan jalan akibat air yang diharapkan mampu mempertahankan kemantapan layan jalan dan menghemat biaya pemeliharaan selama masa layan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dan persentase kadar optimum zat aditif derbo dan wetfix optimum pada campuran aspal beton. Penelitian berbasis eksperimen dilaksanakan di laboratorium untuk menguji durabilitas campuran aspal beton pada sampel campuran dengan bahan tambah berupa derbo dan wetfix. Adapun variasi bahan tambah yang digunakan ialah 0%, 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.6%. Benda uji yang didesain sebanyak 3 briket tiap jenis variasi cairan. Pemadatan sangatlah berpengaruh terhadap durabilitas, maka dari itu dalam penelitian ini diuji nilai kepadatan mutlak (maksimum) menggunakan 2 x 400 tumbukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar zat aditif Derbo yang optimum pada nilai stabilitas yaitu 0,26% sedangkan untuk zat aditif Wetfix yaitu 0,32%. Berdasarkan parameter marshall quotient, penambahan zat aditif Derbo optimum yaitu 0,26% dan Wetfix 0,3%.
References
Arifin, M. Z., Bowoputro, H., Yuwaningtyas S., A., & Rasfiah A., F. (2008). Pengaruh Penggunaan Komposisi Batu Pecah Dan Piropilit Sebagai Agregat Kasar dengan Variasi Kadar Aspal Terhadap Stabilitas Dan Durabilitas Campuran Hrs (Hot Rolled Sheet). Jurnal Rekayasa Sipil, 2(3), 225–239.
Huwae, M., Kaseke, O. H., & Sendow, T. K. (2015). Kajian Kinerja Campuran Lapis Pondasi Jenis Lapis Tipis Aspal Beton-Lapis Pondasi (HRS-Base) Bergradasi Senjang Dengan Jenis Lapis Aspal Beton-Lapis Pondasi (AC-BASE) Bergradasi Halus. Jurnal Sipil Statik, 3(3), 183–189.
Maulana, Y., Sukirman, S., & Zurni, R. (2016). Studi Kadar Aspal Optimum Menggunakan Alat Marshall dan Alat Percentage Refusal Density. RekaRacana Jurnal Itenas, 2(1), 26–35.
Setiawan, A. D. (2014). Pengaruh Penuaan dan Lama Perendaman terhadap Durabilitas Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tahir, A., & Setiawan, A. (2009). Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman. SMARTek, 7(1), 45–61.