Pengaruh Variasi Substitusi Agregat Pasir Pabrikasi dan Pasir Alami Terhadap Kuat Tekan Beton
DOI:
https://doi.org/10.33096/f2kesh48Keywords:
Kuat tekan, Pasir alami, Pasir pabrikasi, Variasi substitusiAbstract
Saat ini penggunaan beton sebagai pembentuk struktur bangunan semakin meningkat. Beton banyak digunakan karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan material lain. Dengan meningkatnya penggunaan beton, maka meningkat pula kebutuhan material agregat halus. Penggunaan pasir pabrikasi merupakan salah satu usaha untuk mengetahui alternatif material alam sebagai agregat halus untuk produksi beton, mengingat tingginya permintaan akan pasir alami sebagai penyusun komposisi beton. Penelitian ini menggunakan agregat pasir pabrikasi sebagai substitusi pasir alami, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variasi pasir pabrikasi yang memberikan nilai kuat tekan maksimum pada beton normal. Adapun variasi pasir pabrikasi yang diuji adalah pada kadar 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% menurut proporsi berat pasir alami. Uji kuat tekan dilaksanakan untuk umur 28 hari. Dari proses pengujian itu, diperoleh nilai kuat tekan untuk kadar pasir pabrikasi 0% yakni 23,590 MPa, variasi 20 % yaitu 23,968 MPa, variasi 40% diperoleh 25,195 MPa, variasi 60% sebesar 23,496 MPa, variasi 80% senilai 22,930 MPa dan variasi 100 % sebesar 21,986 MPa. Penggunaan pasir pabrikasi optimal yaitu yang membantu komposisi beton mencapai kuat tekan maksimal yaitu sebesar 36% kadar pasir pabrikasi dengan nilai kuat tekan yang dihasilkan sebesar 24,401 MPa.
References
Achmad, F. (2010). Tinjauan Sifat-Sifat Agregat Untuk Campuran Aspal Panas (Studi Kasus Beberapa Quarry Di Gorontalo). Saintek, 5(1).
Bulgis, B., & Alkam, R. B. (2017). Pemanfaatan Agregat Alami Dan Agregat Batu Pecah Sebagai Material Perkerasan Pada Campuran Aspal Beton. Potensi : Jurnal Sipil Politeknik, 19(1), 23–32. https://doi.org/10.35313/potensi.v19i1.530
Harjono, J. (2017). Pengaruh Abu Batu Sebagai Substitusi Agregat Halus Terhadap Sifat Mekanik Beton. In Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Kurdin, M. A., & Ahmad, S. N. (2014). Pemetaan Kualifikasi Fine Aggregate Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Studi Kasus: Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Bombana) M. Jurnal Stabilita, 2(1), 109–122.
Putra, I. G. P. A. S., Damayanti, G. A. P. C., & Dewi, A. A. D. P. (2018). Penanganan Waste Material Pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat. Jurnal Spektran, 6(2), 176–185.
Siahaan, R. P. (2017). Pengaruh Ukuran Butir Maksimum Agregat Terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang High Volume Fly Ash. In Doctoral Dessertation, UAJY.
Widodo, S., Santosa, A., & Pusoko, P. (2006). Pemanfaatan Limbah Abu Batu Sebagai Bahan Pengisi dalam Produksi Self-Compacting Concrete. INERSIA: LNformasi Dan Ekspose Hasil Riset Teknik SIpil Dan Arsitektur, 2(2), 39–46.