Analisis Kuat Tarik dan Modulus Resilien Pada Campuran Beton Aspal Terhadap Penggunaan Pasir Pantai Sebagai Fraksi Agregat Halus

Authors

  • Ahmad Alfian P. Wedda Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Liliyan Bea Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Winarno Arifin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Asma Massara Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author
  • Muh. Kasim Anies Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33096/04tccy87

Keywords:

Kuat tarik tidak langsung, Modulus resilien, Pasir pantai

Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan semakin maraknya terjadi kerusakan dan keretakan pada konstruksi perkerasan jalan. Retakan terjadi karena adanya beban tekan berulang yang menimbulkan beban vertikal, sehingga terjadi gaya tarik para lapisan bawah yang mengakibatkan retakan yang akan merambat ke atas. Pemanfaatan material lokal menjadi alternatif yang dapat mengurangi biaya angkutan, memudahkan pekerjaan meninjau kualitas dan ekonomi material. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia dan memiliki ketersediaan pasir pantai yang cukup banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pada cmpuran beton aspal menggunakan pasir pantai serta kekuatan tarik dan modulus resilien. Variasi pasir pantai adalah 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Aspal rencana yang digunakan adalah 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8%. Pengujian pertama menggunakan alat Marshall Test guna mencari kadar aspal optimum dari tiap variasi persentase pasir pantai. Pengujian kedua menggunakan alat Indirect Tensile Strenght (ITS) berdasarkan Kadar Aspal Optimum dari variasi pasir pantai. Karakteristik  campuran menggunakan pasir pantai dapat digunakan pada persentase tertentu dimana nilai hasil uji Marshall memenuhi spesifikasi. Berdasarkan hasil tersebut nilai kuat tarik tertinggi variasi 5% adalah 69283,79 KPa dan nilai modulus resilien tertinggi variasi 25% adalah 5358,49 KPa.

References

Law, T. L. (2004). Resilient modulus of asphalt concrete mixtures. Department of Civil Engineering, Master of(2), 153.

Sri, W., Bambang, S. S., & Bagus, H. S. (2009). Analisis Modulus Elastisitas Beton Aspal Yang Diperkuat Dengan Geotekstil Dari Hasil Uji Tekuk Batang. Universitas Diponegoro Semarang, 1980, 130–134.

Sunarjono, S., Samantha, R., Pengajar, D., Pascasarjana, P., Sipil, T., Surakarta, U. M., Studi, P., Sipil, T., & Muhammadiyah, U. (2012). Analisis kekuatan tarik material campuran sma (split mastic asphalt) grading 0/11 menggunakan sistem pengujian indirect tensile strength. 57–64.

Wiyono, A., & Setiawan, A. (2015). Pengaruh Temperatur Terhadap Modulus Elastisitas Dan Angka Poisson Beton Aspal Lapis Aus Dengan Bahan Pengisi Kapur. Jurnal Transportasi, 15(3), 209–218.

Yuda Afriansyah; Leo Sentosaa. (2010). Kuat Tarik Tidak Langsung Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) Menggunakan Pasir Alam Kampar. 2, 93–95.

Downloads

Published

2019-04-30