BENTUK HUNIAN SUKU BAJO AKIBAT PENGARUH INTERAKSI HUNIAN SUKU GORONTALO DI DESA TORISIAJE KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO

  • Amru Siola Universitas Ichsan Gorontalo

Abstract

Masyarakat pesisir, baik langsung maupun tidak langsung, menggantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelola potensi sumberdaya kelautan. Seperti juga masyarakat yang lain, masyarakat nelayan menghadapi banyak masalah seperti politik, sosial dan ekonomi yang kompleks. Ragam masalah tersebut antara lain: 1) kemiskinan, kesenjangan sosial dan tekanan-tekanan ekonomi yang datang setiap saat, 2) keterbatasan akses modal, teknologi dan pasar sehingga mempengaruhi dinamika usaha, 3) kelemahan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang ada, 4) kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah sebagai akibat keterbatasan akses pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik, 5) degradasi sumberdaya lingkungan, baik di kawasan pesisir, laut maupun di pulau-pulau kecil, 6) belum kuatnya kebijakan yang berorientasi pada kemaritiman sebagai pilar utama pembangunan nasional. Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu bagaimana wujud interaksi suku Gorontalo dengan suku Bajo di desa Torosiaje dan Bagaimana perubahan bentuk hunian suku Bajo di desa Torosiaje Kabupaten Pohuwato provinsi Gorontalo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama. Tampak rumah  suku  Bajo:  dilihat  dari  tampak  depan,  belakang maupun samping rumah tradisional sudah mengalami perubahan bentuk. Hal yang paling spesifik bisa kita lihat pada tampak depannya dengan penambahan atap pelana yang merupakan ciri khas rumah suku Gorontalo. Kecenderungan perubahan bentuk hunian suku Bajo mengikuti bentuk rumah tradisional suku Gorontalo sangat kuat dipengaruhi oleh adanya pengaruh interaksi dengan suku Gorontalo di desa Torosiaje.

References

Budiharjo, Eko (1992), Sejumlah Masalah Permukiman Kota, Bandung: Alumni Byres, T. (1986), Agrarian Question From of Capitalist Agrarian Transition and The State An Essay with Reference to Asia Paper International Workshop on Rural Tranaformation in Asia New Delhi.

Crowe, N (1977), Nature and the Idea of a Man Made World : An Investigation Into the Evolutionary Roots of From and Order in the Build Environment.

Hadi, Sutrisno (2000), Metodologi Research Jilid 2, Penerbit Andi, Yogyakarta. Halim, Deddy, (2005), Psikologi Arsitektur Pengantar Kajian Lintas Disiplin, Grasindo, Jakarta.

Kartono, J. Lukito (1999), Konsep Arsitektur Rumah Tinggal Tradisional dan Nusantara dan Pola Perubahannya, Seminar Nasional Arsitektur, UK. Parahiyangan, Bandung.

Koentjaraningrat (1982), Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kusnadi, (2008), Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir, Penerbit Ar- Ruzz Media, Yogyakarta.

Laurens, Joyce Marcella, (2004), Arsitektur dan Perilaku Manusia, Grasindo, Jakarta

Rapoport, Amos (1977), Human Aspect of Urban Form, Pergamon Press Inc, New York.

Rapoport, Amos (1969), House Form and Cultures of Architecture, L.Lorens, Barcelona.

Sawe, Dahlan. A. (1985/1986), Profil Masyarakat Bajo di Desa BajoE Kab. Bone. Penelitian, Lembaga Penelitian UNHAS, Ujung Pandang.

Saman, Satar (2014) Pola spasial permukiman suku bajo di Torosiaje laut, provinsi Gorontalo, Tesis Program Pascasarjana-Fakultas Teknik universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Published
2019-02-04
How to Cite
1.
SiolaA. BENTUK HUNIAN SUKU BAJO AKIBAT PENGARUH INTERAKSI HUNIAN SUKU GORONTALO DI DESA TORISIAJE KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO. Losari J.Ars Kot Man [Internet]. 2019Feb.4 [cited 2024Jul.5];4(1):5-13. Available from: https://jurnal.ft.umi.ac.id/index.php/losari/article/view/119
Section
Artikel